×
Talkshow Gerakan Selamatkan Pangan Radio Besemah FM Harumkan Nama Kota Pagar Alam

Pagar Alam - Talkshow Gerakan Selamatkan Pangan Melalui Stop Boros Pangan yang disiarkan di Radio Besemah FM diumumkan menjadi Talkshow Radio Terbaik di Anugerah Penyiaran Sumsel Oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID), di Ballroom Hotel The Zuri Palembang, Jumat malam (27/6/2025)




KPID Sumsel menggelar Anugerah Penyiaran Sumsel ke-5 sejak pertama kali digelar tahun 2016. Mereka melanjutkan penyelenggaraan ini pada tahun 2018, 2020, 2022, dan kini 2025. Kegiatan ini menjadi agenda dua tahunan yang selalu dinanti oleh pelaku industri penyiaran di Sumatera Selatan


Ketua KPID Sumsel, Herfriady, menegaskan bahwa media berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat. Ia menyatakan bahwa media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga bertindak sebagai kontrol sosial dan agen perubahan di era modern.


Herfriady menyampaikan bahwa lembaga penyiaran memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter dan pola pikir masyarakat. Ia menegaskan bahwa mereka harus menjaga integritas dan kualitas siarannya. Ia menambahkan, “Di era kemajuan teknologi saat ini, kita patut bersyukur bahwa siaran televisi dan radio di Sumsel sudah tertata dengan baik," tuturnya


Plt.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar Alam, Jepri Zulfikar, SP.,M.Si selaku pembicara dan narasumber dalam Talkshow Gerakan Selamatkan Pangan Melalui Stop Boros Pangan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Gerakan tersebut. 


"Kami Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Pagar Alam bangga Gerakan Selamatkan Pangan melalui Stop Boros Pangan meraih Talkshow Radio Terbaik di Anugerah Penyiaran Sumsel KPID, ini bukti kolaborasi efektif dalam edukasi publik tentang pentingnya ketahanan pangan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung gerakan ini terkhusus semua pegawai DKP2 Kota Pagar Alam atas kinerja bersama,"ucapnya




Sebelumnya, dalam Talkshow yang disiarkan di Radio Besemah FM, Jepri menyampaikan topik mengenai Surat Edaran Wali Kota Pagar Alam Nomor :  66/SE/DKP2/2025 tentang Gerakan Selamatkan Pangan melalui Stop Boros Pangan, yaitu :


1. Apa itu Gerakan Selamatkan Pangan?


Gerakan untuk mengurangi pemborosan pangan dan mengajak masyarakat lebih bijak dalam konsumsi makanan.



2. Mengapa gerakan ini penting?


Karena banyak makanan terbuang sia-sia, padahal masih ada masyarakat yang kekurangan pangan.



3. Apa isi pokok Surat Edaran ini?


Mengimbau warga, pelaku usaha, dan instansi untuk menerapkan kebiasaan hemat pangan dan berbagi pangan berlebih.



4. Siapa saja yang menjadi sasaran gerakan ini?


Seluruh lapisan masyarakat, termasuk rumah tangga, sekolah, hotel, restoran, dan instansi pemerintah.



5. Apa dampak dari pemborosan pangan?


Meningkatkan sampah organik, membebani lingkungan, dan menyia-nyiakan sumber daya.



6. Apa contoh tindakan boros pangan?


Mengambil makanan berlebihan lalu dibuang karena tidak habis.



7. Apa yang bisa dilakukan rumah tangga untuk ikut serta?


Merencanakan belanja, menyimpan makanan dengan benar, dan mengolah sisa makanan.



8. Bagaimana dengan pelaku usaha kuliner?


Menyajikan porsi sesuai kebutuhan dan menyumbangkan makanan berlebih yang masih layak konsumsi.



9. Apakah gerakan ini hanya fokus pada pengurangan sampah?


Tidak, ini juga tentang kepedulian sosial dan ketahanan pangan.



10. Apa peran sekolah dalam gerakan ini?


Mendidik siswa untuk menghargai makanan dan tidak membuang-buang.



11. Bagaimana keterlibatan pemerintah kota Pagar Alam?


Mengeluarkan surat edaran, mengedukasi masyarakat, dan memfasilitasi gerakan di lapangan.



12. Apa yang bisa dilakukan individu setiap hari?


Ambil makanan secukupnya dan manfaatkan sisa makanan dengan kreatif.



13. Bagaimana cara membagikan makanan berlebih dengan aman?


Kemas dengan baik, pastikan masih layak konsumsi, dan salurkan melalui komunitas atau bank makanan.



14. Apa target dari gerakan ini di Pagar Alam?


Menurunkan jumlah sampah makanan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai pangan.



15. Bagaimana masyarakat bisa ikut terlibat aktif?


Dengan mengikuti edukasi, membagikan informasi, dan mempraktikkan hidup hemat pangan mulai dari rumah.


Perubahan besar bisa dimulai dari kebiasaan kecil di rumah kita masing-masing STOP BOROS PANGAN ✋🏿. (Humas DKP2)